Master Chef Indonesia menjadi tontonan favorit saya kali ini. Saya memang suka makan dan saya juga suka sekali bereksperimen dengan masakan. Acara ini tayang setiap Sabtu dan Minggu dari jam setengah empat sore sampai dengan sekitar jam setengah tujuh malam. Acara ini merupakan adaptasi dari acara di luar negeri dengan judul yang sama yaitu Master Chef. Dinilai oleh ketiga orang juri. Di Master Chef Indonesia itu sendiri terdiri dari Chef Juna atau dengan nama lengkap Junior Rorimpandey, Chef Vendex Tengker atau biasa disebut Chef Vindex saja, dan satu-satunya Chef wanita yaitu Chef Marinka atau dengan nama lengkap Rinrin Marinka.

Nah, ini dia para pesertanya:
Sarwan (41 thn) Surabaya – Office Boy

Datang dengan dukungan penuh dari seluruh keluarga, rekan kerja hingga atasannya di kantor, Sarwan yang mengidolakan Farah Quinn ini ingin dapat membuktikan kepada semua orang yang pernah menghina bahwa melalui masakannya ia bisa menjadi seseorang yang berbeda. Ironisnya, hari dimana ia dinyatakan lolos menjadi slah satu kontestan adalah hari dimana rumah yang ia tempati dirampok orang. Karena itulah Sarwan datang ke MasterChef Indonesia membawa segudang impian untuk sang istri dan ibu tercinta yang ingin ia wujudkan lewat kelezatan hasil masakannya.
Tata (28 thn) Jakarta - Wiraswasta

Pernah bersekolah di Australia membuat Tata tidak hanya mahir membuat masakan Indonesia tapi juga mampu membuat masakan ala Western. Jenis masakan panggang (grill) menjadi salah satu jenis masakan yang sangat ia andalkan untuk dapat bertahan di MasterChef Indonesia. Tata menjalani kompetisi ini dengan santai dan menikmati semua proses yang ada. Baginya, selain kompetisi, MasterChef juga merupakan sebuah kesempatan untuk menambah ilmu serta tempat untuk mengukur diri, karena itulah ia menjalaninya dengan santai sambil tersu memberikan yang terbaik
Rahmi (22 thn) Padang - Mahasiswi

Keluarga besar gadis yang sangat suka bermain uno dan bercanda dengan teman ini hampir semuanya bisa memasak. Di rumahnya di Padang, Rahmi terbiasa memasak untuk seluruh anggota keluarga. Keahlian lain yang ia banggakan adalah kemampuannya berbahasa Prancis dengan baik, menari latin serta menjadi seorang presenter. Jika ditanya apa mimpi yang ingin ia wujudkan, maka mahasiswi Univ. Pendidikan Indonesia ini akan menjawab dengan lantang bahwa ia ingin bisa membuka restoran Indonesia miliknya di Prancis. Selain keluarga, nama lain yang menjadi inspirasi serta motivasinya dalam meraih mimpi adalah Bob Sadino, Wiliam Wongso, Bondan Winarno, Windy Lee dan Chef Master Rinrin Marinka.
Kevin (18 thn) Jakarta - Pelajar

Kontestan termuda di MasterChef Indonesia ini termasuk seorang remaja yang memiliki banyak teman dan berbeda dengan remaja kebanyakan. Di usia yang masih sangat muda, ia telah tahu persis apa yang ia inginkan untuk masa depannya. Menjadi seorang businessman di duni kuliner, menerbitkan buku dan menjadi pemenang MasterChef Indonesia hanyalah beberapa dari sekian banyak goal yang telah ia buat untuk hidupnya. Kevin bersedia meninggalkan ujian nasional demi dapat berada di kompetisi ini. Keputusan itu tidak ia buat dengan sembarangan, melainkan karena ia yakin dengan kemampuan dan teknik memasak yang ia miliki. Mimpinya yang terbesar adalah menjadi seorang founder untuk sebuah brand restaurant khusus Indonesia yang tersebar ke berbagai belahan dunia dan menjadi sepopuler restoran Nobu.
Marcella (29 thn) Bogor – Pengusaha Aksesoris

Dikelilingi oleh orang-orang yang memang mencintai dunia kuliner, Marcella merasa bahwa dulu sang Ibu selalu membuatkannya makanan yang aneh tapi enak. Sehingga setelah dewasa ia pun semakin tertarik untuk belajar membuat hal yang sama. Sebagian besar masakan Cella merupakan resep yang ia buat sendiri, salah satunya adalah Nasi Ayam yang merupakan signature dish-nya. Sangat mengagumi Bara Pattiradjawane dan William Wongso karena cara memasak mereka yang penuh semangat dan passion. Marcella percaya bahwa masakan merupakan pancaran perasaan orang yang membuat.
Ia tidak menyangka bahwa akhirnya bisa masuk ke dalam gallery kitchen MasterChef. Mendaftar di detik-detik terakhir, awalnya Cella sempat tidak yakin dapat menjadi salah satu kontestan. Namun sekarang setelah menjadi kontestan, ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan dan akan memberikan yang terbaik.
Fero (25 thn) Toli Toli – Desainer Interior

Cara Gordon Ramsay memasak dan management skill yang ia miliki membuat Fero ingin sekali bertemu dengan idolanya tersebut. Banyak hal baru tentang dunia kuliner yang masih ingin dan perlu ia pelajari sebelum menyandang gelar MasterChef apabila menang nanti. Untuk itu ia dengan rajin berbincang kepada kontestan lain, bertukar ilmu, membaca resep hingga mengandalkan insting untuk menciptakan hal baru dalam setiap masakannya. Apabila berhasil menang nanti, Fero ingin dapat mewujudkan impiannya untuk membangun sebuah restoran dengan konsep interior yang special. Dengan begitu dua bagian dalam kehidupannya dapat dijadikan satu kesatuan
Dudy (59 thn) Surabaya – Direktur

Pak Dudy dikenal sebagai seseorang yang suka bercanda dan mudah bergaul dengan siapa saja. Meskipun menjadi kontestan dengan usia paling tua, namun beliau tidak kesulian untuk membaur dan bahkan bertindak layaknya seorang ayah di karantina. Selain mengikuti MasterChef Indonesia, hal berani lain yang pernah ia lakukan ialah berhenti dari pekerjaannya dan membangun sebuah perusahaan sendiri dari nol. Buah kerja keras Pak Dudy terbayar sudah dengan perkembangan perusahaan yang dimilikinya saat ini. Karena itulah kini saat yang tepat untuknya mengejar mimpi lain yaitu menjadi seorang chef professional.
Agus (25 thn) Banjarmasin - Guru

Bercita-cita untuk menjadi seorang cooking entertainer, Agus menjalani seluruh proses kompetisi ini dengan fokus dan goal yang jelas yaitu keluar sebagai seorang MasterChef. Wisata kuliner menjadi salah satu ajang pembelajaran yang selalu ia lakukan guna memperkaya pengetahuannya tentang masakan. Agus adalah seorang pria yang tahu persis apa yang ia inginkan. Karena itulah ia merasa bahagia mendapatkan dukungan 100 % dari seluruh keluarga untuk bisa berada di MasteChef. Untuknya sekarang ini, kompetisi MasterChef adalah jalan atau kesempatan emasnya untuk meraih cita-cita. Penggemar berat Rudi Choiruddin dan Farah Quinn ini mengaku bahwa selain masakan Indonesia dan internasional, kue juga menjadi salah satu masakan unggulan miliknya yang patut dirasakan oleh para Chef Master.
Albie (36 thn) Bandung – Manager Mini Market

Curtis Stone dan Edwin Lau adalah dua orang Chef yang sangat ia kagumi. Laki-laki pecinta motor besar ini mengaku bahwa memasak merupakan salah satu caranya untuk dapat mengungkapkan emosi dan berkomunikasi. Lulusan Universitas Parahyangan ini adalah sosok seorang ayah yang sangat mencintai keluarganya, karena itulah kompetisi ini menjadi salah satu hal yang sangat berarti. Mimpinya untuk dapat menjadi ikon baru di dunia kuliner Indonesia membuat Albie harus siap meninggalkan keluarganya selama berbulan-bulan untuk di karantina dan memberikan yang terbaik dalam setiap masakan agar bisa keluar sebagai seorang pemenang.
Teguh (38 thn) Surabaya - Pengrajin

Belajar memasak dari sang Ibu yang sangat ia kagumi, Teguh sebenarnya tidak pernah memiliki obsesi yang terlalu tinggi dalam bidang kuliner. Namun dorongan semangat serta dukungan yang besar dari seluruh keluarga serta teman membuatnya kemudian memutuskan untuk mengikuti kata hati dan berusaha berekspresi melalui masakan. Berada di dapur selalu membangkitkan suasana hati yang menyenangkan untuk pria yang mengidolakan Martin Yan ini. Sejak kelas 3 SD ia telah belajar memasak secara otodidak. Menciptakan kreasi masakan baru merupakan salah satu cara yang ia lakukan untuk mengembangkan kemampuannya. Selain itu, ia juga menjadi juru masak sehari-hari untuk keluarganya. Karena itulah ia optimis dapat bertahan di MasterChef Indonesia.
Niken (57 thn) Jakarta – Konsultan Perusahaan

Ibu Niken menguasai berbagai teknik memasak dan membuat kue. Hal tersebut semuanya ia dapatkan dari belajar sendiri melalui buku atau internet. Ia adalah sosok ibu yang lembut namun tidak mudah menyerah. Dalam MasterChef Indonesia ia siap membuktikan bahwa walaupun terlihat tanpa beban dalam berkompetisi, wania yang bekerja sebagai konsultan sebuah perusahaan telekomunikasi ini akan selalu memberikan yang terbaik dan percaya diri akan membuat Chef Master memilihnya hingga akhir kompetisi.
Inggrid (32 thn) Jakarta – Wedding Organizer

Sejak saat itu Inggrid yang memiliki usaha wedding organizer bersama sang Ibu kemudian bercita-cita untuk membuka sebuah restoran Indonesia di berbagai negara agar WNI yang tinggal disana bisa melepaskan rasa rindu tanah air serta mempopulerkan masakan khas Indonesia ke seluruh dunia. Selain itu, keinginannya untuk menjadi celebrity chef dan menulis buku resep kemudian mendorongnya untuk mengikuti MasterChef. Ibu dari tiga orang putra ini yakin bahwa dari seorang amateur cooker ia bisa berkembang dan memiliki kualitas untuk menjadi seorang MasterChef. Terlebih dengan pribadinya yang percaya diri dan tidak mudah menyerah, ia yakin dapat memenangkan reality kompetisi ini.
Priscil (22 thn) Bandung – Model

Lewat MasterChef Indonesia, Priscil ingin dapat menjadi seorang Chef professional dan memberitahu kepada semua orang bahwa Chef bisa menjadi salah satu pilihan profesi yang menjanjikan. Kakak dari seorang adik perempuan ini sangat takut dengan kegagalan. Untuknya semau hal lebih baik telah direncanakan sehingga kemungkinan untuk gagal dihilangkan seminimal mungkin. Ia siap untuk berkompetisi dengan peserta lainnya dan menunjukkan bahwa dari ke tiga puluh kontestan yang ada, ia merupakan salah satu yang terbaik.
Hilman (38 thn) Bandung - Wiraswasta

Hilman menyukai saat-saat ia diajarkan memasak oleh sang Ibu. Salah satu masakan yang diajarkan ialah Rabek, sebuah masakan berbahan daging dan jeroan kambing. Hal lain yang Hilman kuasai selain memasak ialah bermain piano. Baginya memasak sudah mendarah daging dan menjadi bagian penting dalam hidup. Karena itulah ia mengikuti kompetisi MasterChef. Selain untuk mencari pengalaman dan mewujudkn mimpi, hal ini juga menjadi salah satu ajang pembuktian kepada sang Ayah bahwa ia mampu berhasil melalui bidang kuliner.
Hendry (31 thn) Lampung – Guru Privat

Pria yang pernah mendapatkan jawaban dari Jamie Oliver melalui akun twitter nya ini merasa yakin bahwa ia bisa memenangkan kompetisi ini. Sejak SMP Hendry memang telah sering dijadikan wakil sekolahnya dalam kompetisi memasak. Berbagai cara ia lakukan agar dapat terus mendapatkan pengetahuan baru tentang dunia kuliner diantaranya selalu mencoba resep baru, mengkombinasi bumbu yang ada, banyak membaca resep hingga bertanya kepada orang lain yang juga bisa memasak. Nama-nama seperti Jamie Oliver dan Gordon Ramsay adalah beberapa Chef yang dijadikan panutan oleh guru privat matematika dan bahasa Inggris ini. Di tengah kontestan lain, Hendry termasuk kontestan yang dianggap saingan paling berat karena banyaknya pengetahuan kuliner yang ia kuasai.
Aditya (26 thn) Jakarta - Wiraswasta

Pecinta travelling yang telah pergi ke hampir seluruh benua di dunia ini awalnya mendaftarkan diri di MasterChef setelah dibujuk oleh teman-temannya karena ia bukanlah orang yang menyukai kompetisi. Namun bisa berada di Gallery Kitchen MasterChef nyatanya belum bisa ia percayai hingga kini. Adit adalah seseorang yang bernai mengeksplorasi makanan dan memakai berbagai macam bahan berbeda. Mempelajari masak secara otodidak, ia ingin mewujudkan impiannya unutk membangun sebuah restoran yang hangat dan dekat dengan pembeli. Menurutnya, semua orang pasti memiliki kemampuan memasak hanya saja tidak semua mau dan mampu mendalami kemampuan tersebut.
Pria yang sedang menjalani bisnis bersama seorang teman ini mengaku bahwa mengikuti proses karantina merupakan salah satu hal terberat karena dirinya tidak terbiasa berlama-lama di satu tempat. Akan tetapi demi mewujudkan mimpi, ia berjanji pada diri sendiri untuk memberikan yang terbaik.
Sasha (37 thn) Jakarta - Insinyur

Sasha mengaku tidak bisa jauh dari internet. Pekerjaannya sebagai seorang IT dan pembuat website membuatnya harus terkoneksi 24 jam dengan internet. Karena itu masa-masa awal di karantina adalah masa-masa yang paling berat karena ia sama sekali tidak diijinkan untuk membuat internet. Pengalaman lain yang juga memperkaya kemampuan masaknya ialah ia telah berkeliling ke lebih dari 20 negara. Di setiap negara yang ada, Sasha tidak lupa untuk menyempatkan diri menikmati hidangan local demi mencari pembelajaran baru. Ia mengikuti MasterChef karena suka makan dan memasak makanan enak. Wanita pecinta rafting serta panjat tebing ini memang unik, ia suka mencari inspirasi di tempat tenang bahkan yang paling ekstrim sekalipun seperti kuburan.
Lucky (26 thn) Malang – Pengusaha Furniture

Meski mendapatkan dukungan dari banyak teman, namun ayah Lucky tidak menyetujui keputusannya mengikuti kompetisi MasterChef. Ini adalah hal paling berani yang pernah ia lakukan, Lucky bisa dikatakan mengorbankan banyak hal untuk berada disini mulai dari pekerjaan, keluarga hingga hubungannya dengan sang Ayah. Namun, hal tersebut ia justru semakin tertantang dan semakin ingin membuktikan bahwa ia bisa membangun karir di dunia kuliner dan keputusannya mengikuti kata hati tidaklah salah
Santiana (27 thn) Yogyakarta – Sales Komputer
Sempat harus berhenti kuliah saat usaha keluarganya terkena imbas dari gempa Jogja idak lantas membuat Santi, panggilan akrab Santiana, menjadi pemurung dan putus asa. Ia menggambarkan dirinya sebagai seorang wanita yang senang berkompetisi, selalu positif dan tidak mudah menyerah. Hal ini terbukti dari kemampuannya untuk terus melangkah seusai tragedy gempa bumi Jogja beberapa waktu lalu tersebut.
Terlahir di keluarga pembuat roti membuat Santi tidak asing dengan dunia kuliner. Kemampuannya menjadi demikian kuat setelah ia menikah dan berusaha menyuguhkan masakan terbaik untuk sang suami. Dari situlah ia mulai menyadari bahwa semua orang menyukai dan memuji masakannya. Mengikuti MasterChef Indonesia menurut Santiana merupakan kesempatan emas untuknya mengembangkan potensi tersembunyi yang ia miliki yaitu memasak. Ia siap berkompetisi dengan 29 kontestan lainnya dan mengetur strategi agar dapat menjadi pemenang. Keseriusan dalam kompetisi ini ia tunjukkan melalui komitmennya dengan meninggalkan pekerjaannya demi MasterChef Indonesia.
Allen (33 thn) Surabaya – Kontraktor

Terbiasa berada di bawah tekanan membuat Allen merasa optimis dirinya akan bisa melalui semua tantangan yang diberikan. Sama seperti pecinta kuliner lainnya, Allen berangan-angan untuk bisa memiliki sebuah program memasak sendiri apabila ia nanti menjadi pemenang MasterChef Indonesia.
No comments:
Post a Comment