Showing posts with label Grandma. Show all posts
Showing posts with label Grandma. Show all posts

Thursday, 14 July 2011

Motivasi masuk surga: tak ingin hanya menyentuh gambarmu, tapi bercerita sambil menatap dalam matamu dan mengalirkan rindu.. Nenekku syg :">



Friday, 24 June 2011

Untuk Emak Sayang..

Assalamualaikum..

Emak sayang..
Apa kabarmu, nenekku yang paling cantik? Aku harap Emak tidak terkejut menerima surat ini. Entah karena perkara apa, aku hanya percaya bahwa Tuhan menyediakan akses bagiku menulis surat ini untuk Emak.

Emak sayang,
saat aku menulis surat ini, aku baru saja menyelesaikan penulisan kata pengantar untuk tugas akhirku. Nama Emak kucantumkan dengan penuh kasih sayang dan kerinduan mendalam di halaman itu. Aku baru saja melalalui hari-hari yang sangat melelahkan di kampus demi menuntaskan tugas akhirku untuk pelulusanku tahun ini. Oh iya, mak.. Emak tenang saja.. Emak tak perlu memikirkan biaya kuliah ku. Bibi selalu menyempatkan dirinya untuk memberikan aku beberapa lembar uang puluhan ribu untuk biaya hidupku selagi aku kuliah. Emak juga tak perlu khawatir mengenai kelengkapan kuliahku, baju muslimku, atau mukenaku. Mukena pemberianmu masih sangat bagus. Aku pikir aku tidak akan membutuhkan mukena yang baru. Aku akan tetap mengenakan mukena cantik pemberianmu tahun lalu untuk lebaran tahun ini.

Emak sayang,
Tadi siang aku menemukan rekapan chatting-ku bersama salah satu temanku mengenai kekagumanku terhadap kebaikanmu. Pada saat itu, aku sedang membicarakan kedatanganmu ke rumah ku yang lagi-lagi engkau selalu menyempatkan waktu untuk memberikan aku beberapa lembar uang puluhan ribu. Engkau bilang bahwa engkau sedang memiliki kelebihan rejeki seraya memperlihatkan kepadaku beberapa uang ratusan ribu. Sedang pada saat aku, sayup-sayup aku dengar percakapanmu dengan ibuku dari dapur; percapakapan serius mengenai biaya pajak yang hampir jatuh tempo dan harus segera engkau bayar.

Emak tahu tidak?
Setiap aku bertatapan wajah denganmu, aku selalu memandang dalam ke matamu yang coklat jernih yang masih bisa membaca alqur'an dan melihat pemandangan jauh dengan masih sangat jelas tanpa menggunakan lensa tambahan seperti aku. Setiap aku masuk ke dalam matamu, aku selalu berkata kepada Tuhan "Andai aku punya mata seindah milikmu..". Setiap aku berbicara denganmu, aku akan khusyuk memperhatikan bola matamu yang sangat indah. Tak ada seorangpun yang boleh menggangguku memperhatikan matamu. Matamu ini seolah-olah sebuah sinyal bagiku untuk selalu memperhatikanmu pada saat engkau berbicara. Seolah-olah Tuhan sedang memberikanku isyarat bahwa engkau tak lama lagi meninggalkanku.

Emak sayang..
Tak pernah ada bait puisi yang bisa aku tulis seindah tulisanku untukmu. Semenjak engkau pergi, aku selalu merindukanmu. Air mata ini sangat sulit untuk kutahan, terutama setiap saat aku menyebut nama lengkapmu setelah aku mengucapkan 'Khusushon ilaa ruuh..".

Emak..
Maafkan aku sebelumnya, emak. Terhitung baru satu kali aku mengunjungi rumahmu tanpa kehadiranmu setelah engkau pergi sekitar tiga bulan lalu. Setiap aku menyempatkan diri pulang ke Cikarang, aku tidak selalu punya banyak waktu untuk mengunjungi rumahmu. Selain itu, rasanya aku tak kuat menaaan rasa rindu ini yang akan selalu aku ungkapkan melalui butiran air mata jika aku mengucapkan "rumah nenek" tanpa aku temukan "nenek" ku di rumah itu. Pada saat itu, seperti biasa, kita melakukan kebiasaan kita tiap datang mengunjungi rumahmu. Aku dan orangtuaku beserta bibi dan kakek mengadakan makan bersama sambil lesehan. Para wanita berbondong-bondong membawa hidangan dari dapur menuju ruang tengah. Saat makanan sudah terhidang semua, aku seperti sedang menunggu sesuatu. Yaa.. aku menunggumu, emak.. Aku pikir pada saat itu engkau masih di dapur membereskan makanan yang belum sempat dibawa ke ruang tengah, tapi.. ya.. aku terhenyak. Nampaknya aku belum terbiasa makan tanpa kehadiranmu.

Emak-ku sayang..
Terkadang bodohnya aku yang selalu menghitung amal ibadahku sendiri. Aku pikir saat amal ibadahku minimal bisa lebih banyak dari amal burukku, aku akan pergi melihatmu di surga. Tapi aku sadar.. banyaknya amal ibadahku tak sebanding dengan kebaikanmu. Lalu, aku urungkan niatku. Biarlah aku disini. Terpisah darimu. Mungkin ini sudah takdirku denganmu.

Emak..
Mungkin jika aku yang pergi terlebih dahulu meninggalkan engkau, engkau akan selalu mengajak orangtuaku untuk mengunjungi peristirahatan terakhirku setiap bulan..
Mungkin jika aku yang pergi terlebih dahulu meninggalkan engkau, engkau akan selalu membacakanku shalawat dan doa setiap harinya di atas sajadahmu.

Tapi emak..
Nyatanya engkau yang lebih dulu meninggalkanku..

Emak,
Tak banyak yang bisa aku amalkan setiap hari..
Aku hanya bisa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptkan Kamis.
Karena disana lah aku bisa mengirimkan kasih sayangku untukmu melalui yasinku.

Emak..
Aku pernah mendengar hadits bahwa jarak terdekat Tuhan dengan hambanya adalah ketika ia sedang bersujud. Maka disitulah aku selalu membisikkan namamu kepada Tuhan.. di setiap sujudku.



Aku sayang padamu, Emak..
Sayang sekali..

Cucumu yang sangat mencintaimu

One more time.. I miss you..

have you ever felt so envious when seeing someone?
what kind of person you envy for?

For me,
there is nothing I feel jealous a lot than seeing a grandmother aged about over than 60 years-old.

Seeing that grandmother reminds me of my grandmother.
If she were still alive, her age would be about that age.

I really want to know what she is doing right know...
this moment...
when I am writing anything about her.

I really want to know what she is thinking right know..
this moment..
when I am here thinking about her...

I miss you, grandma..

Tuesday, 14 June 2011

Grandma, How Are You?

Grandma..
How are you?

I miss you, grandma..
It seems that..
It was yesterday when I saw you smiling at me..
It was yesterday when I saw you kissing my cheeks..
It was yesterday when I saw you laughing at my jokes..
It was yesterday when I saw you cooking my favorite foods..
It was yesterday when I saw you sleeping beside me..
It was yesterday, grandma..
But today.. Where are you?

Have you ever felt missing someone a lot?
Someone who has passed away..

Have you ever felt that you prefer going to die and meet him/her?
That is what I am feeling right now..

I miss my grandma.. So much..
I miss everything about her..
Especially her kindness.
There no one as friendly as her..


Grandma..
I believe you are in heaven now..
Having the greatness of the God's heaven while looking at me from the above..

Grandma..
I always pray for you from my place..
I miss you..

Saturday, 30 April 2011

Teruntuk Tuhan yang jaraknya kini tak jauh dari nenekku

-Postingan beberapa hari sebelum Ia meninggalkan aku-

Tuhan, mungkin aku adalah seorang anak yang terkadang tak mendengarkan nasihat orang tuaku sepenuhnya. Namun percayalah Tuhan, bahwa tiada kasih sebesar kasih seorang nenek yang kini sedang kau dekati kepada seorang anak seperti aku. Aku harap Engkau membaca setiap rangkaian kata yang aku tulis.

Kepada Mu yang jaraknya kini tak jauh dari nenekku. Mungkin mereka sekelompok orang berbaju putih yang juga termasuk hambamu berkata bahwa nenekku tak akan lama lagi akan bertemu denganMu, tapi aku percaya kepadaMu bahwa takdirMu lebih indah daripada keputusan mereka.

Engkau Maha Mendengar, seorang nenek tua renta tak berdaya sedang berada di ruang yang tak seorangpun boleh menyentuhnya kecuali sekelompok orang putih itu. Ia sedang berjuang keras untuk menyanggupi takdirMu. Ia berbicara kepadaMu. Tuhan, tolong dengar bisiknya. Baik-baik.

Engkau Maha Tahu, terlalu banyak kenangan yang takkan bisa terhapus dari memori otakku sedari aku kecil hingga detik ini aku mengetik surat ini untukMu. Tak ada sedetik waktu dari dirinya yang jarum jam hentakkan untuk tidak memikirkanku. Cucunya. Ia yang tak pernah lupa untuk menghempaskan kata-kata pembangkit semangat saat Ia singgah ke rumah orangtuaku untuk bertemu diriku.

Engkau Maha Pencipta, terlalu banyak harapan-harapan indah yang sedang aku ukir untuk membelikan Ia satu senyuman yang akan berbunga di bibirnya. Senyuman yang akan Ia bawa hingga aku tua nanti.

Engkau harus tahu, Tuhan. Setiap ia mengucap salam untuk meninggalkan jejak kakinya di rumahku, selalu ke cium dan ku hisap wangi pipi dari kulitnya yang berhias oleh lipatan halus sisa usia yang Engkau berikan.

Engkau harus tahu, Tuhan. Setiap ia hendak pergi jauh ataupun sehabis menjemput rejeki yang diberikan olehMu, ia selalu menyelipkan beberapa lembar uang di saku bajuku. Tak banyak, Tuhan. Namun itu sanggup untuk mengisi celenganku yang suatu saat nanti akan kukembalikan kepadanya dengan jumlah berkali lipat dari ketulusannya.

Tuhan, telah aku tuliskan di dalam buku impianku untuk membawanya suatu saat nanti kepada impian yang sangat ia dambakan. Aku akan membawanya pergi untuk melihat hasil karya Mu yang luar biasa di bumi pertiwi ini. Aku ingin membawanya pergi mengelilingi Indonesia sebelum aku menerbangkannya menuju negara di sebrang.

Tuhan, telah aku tuliskan daftar nama yang akan pergi untuk menyaksikan aku memakai toga dan menerima buah hasil belajarku. Aku tahu kemampuannya melihat sudah berkurang, oleh karena itu aku telah menempatkannya di barisan terdepan agar ia mampu melihat dengan jelas wajahku yang berbinar dengan keharuan yang akan aku rasakan.

Tuhan, aku ingin ia melihat wajahku yang merona dan berseri saat penghulu dan calon suamiku kelak mengucapkan janji suci hingga akhir hayat itu. Aku ingin ia melihat betapa lucunya cicitnya yang nanti akan kuajari untuk mengucapkan kata “Emak” setelah ia bisa melafalkan namaku dan nama calon suamiku dengan baik.

Tuhan,

Suatu saat nanti, akan aku bisikkan satu kalimat ke telinganya dengan lembut,

“Mak, semua ini Puji lakukan untuk Emak.”

Tiada mata yg tak sembab di ruangan ini. Tuhan, sampaikanlah tiap doa kami yang tersublim menjadi tetes-tetes air mata ini ke langit.


Dari,

Seorang hamba yang menginginkan neneknya sembuh, agar ia bisa melihatnya lebih lebih lebih lama lagi.

The 40th Day of Her Funeral

My beloved grandma, Alamarhumah Hj. Aam Amanah......

Sadly missed along life's way,
quietly remembered everyday,
no longer in our lives to share,
but in my heart you are always there.

As you were you will always be, treasured forever in my memory.

Every moment of your life,
you lived to the fullest and brought so much joy to us.

You never complained when you were in pain.

Your enthusiasm, kindness, sweet spirit and pleasant personality won people in your surroundings from all over and all walks of life.

You will forever remain in my heart, grandma....

Deeply missed by your grandchild, and everyone who always loves you.


Who ever who reads this post, please pray for her.
I would like to express my heartfelt thanks and appreciation to all known and unknown friends who have prayed for her.

Thanks for your kind prayers, financial support, comforting messages, loves, expression of condolences and best wishes during her sickness, and please pray that, Hj. Aam Amanah may rest in peace. Amen.

I am deeply touched by your kindness and i am short of words to thank you all enough.

since 22 March, 2011.

Thursday, 28 April 2011

I am a lot missing you, grandma..

Almarhumah Hj. Aam Amanah Binti Lisan,
Alfatihah ...

Dear, grandma..
It's almost been 40 days since your funeral.
I actually never realize that you have already gone.
You are still here, dearest...
Here..
In my heart..
As always.

Dear, grandma..
I'm sorry for the tears that I can't fully hide in every time I read Yaasin and Fatihah for you..
It's just falling down.
Sorry for the watery eyes that I always show in every time I saw a moment where I and you also used to do together.
Sorry for the wet cheeks that I always make in every time I feel you are so close with me as I have never felt that close before.

Dear, grandma..
I actually can't move on to the reality that you have already gone.
Already gone..
You are the closest person ever I am comfortable with.
Ever...

Dear, grandma..
I do not know what should I talk about you.
I just miss you.
So much.

Tomorrow is your 40th day of your funeral.
I should give a movement.
I'll try my best not to cry over you.

Now,
I just want to say..
I always love you.
Forever.

With love,
Your lovely grandchild.

Thursday, 24 March 2011

I Miss You A Lot!

I am somehow thinking about my graduation photo shoot right now. I remember her. There will be no her at my graduation picture. Yap. I am falling tears while remembering that.

I feel her warmth. I know she's here. She never leaves me. Now, she is closer than she used to be when she was alive. She knows I miss her.

Now I can talk to her without knowing the time, because she's always beside me wherever I go. She always whispers something good to me.

It's done depending my self on her. Now it's time for her to count on me sending many prayers to her in her new place over there. Grandma :)

Wednesday, 23 March 2011

Her, her, and her

I had complete couples of grandparents; my mom's & dad's. Among them who I love the most is my grandma from my mom. She is the most grandparent I love and the first grandparent who has gone away :')

Every single second of my time, I always wonder, what is she doing right now? Does she miss me like I miss her a lot?

Does she know what I am feeling right know?
Does she know what I am doing right know?
Does she look at me from her new place over there?

Emak itu cuma tidur, dan pergi.
Emak masih ada disini.
Aku percaya.

Tuesday, 22 March 2011

I Love You Grandma

Selamat jalan, emak. Semoga kasih sayang Allah selalu mengalir kepadamu. Aku sangat mencintaimu. Selamanya. Sepanjang hidupku. Hingga suatu saat aku dan dirimu berada di suatu tempat yang sama.

Saturday, 19 March 2011

Teruntuk Tuhan yang jaraknya kini tak jauh dari nenekku


Tuhan, mungkin aku adalah seorang anak yang terkadang tak mendengarkan nasihat orang tuaku sepenuhnya. Namun percayalah Tuhan, bahwa tiada kasih sebesar kasih seorang nenek yang kini sedang kau dekati kepada seorang anak seperti aku. Aku harap Engkau membaca setiap rangkaian kata yang aku tulis.

Kepada Mu yang jaraknya kini tak jauh dari nenekku. Mungkin mereka sekelompok orang berbaju putih yang juga termasuk hambamu berkata bahwa nenekku tak akan lama lagi akan bertemu denganMu, tapi aku percaya kepadaMu bahwa takdirMu lebih indah daripada keputusan mereka.

Engkau Maha Mendengar, seorang nenek tua renta tak berdaya sedang berada di ruang yang tak seorangpun boleh menyentuhnya kecuali sekelompok orang putih itu. Ia sedang berjuang keras untuk menyanggupi takdirMu. Ia berbicara kepadaMu. Tuhan, tolong dengar bisiknya. Baik-baik.

Engkau Maha Tahu, terlalu banyak kenangan yang takkan bisa terhapus dari memori otakku sedari aku kecil hingga detik ini aku mengetik surat ini untukMu. Tak ada sedetik waktu dari dirinya yang jarum jam hentakkan untuk tidak memikirkanku. Cucunya. Ia yang tak pernah lupa untuk menghempaskan kata-kata pembangkit semangat saat Ia singgah ke rumah orangtuaku untuk bertemu diriku.

Engkau Maha Pencipta, terlalu banyak harapan-harapan indah yang sedang aku ukir untuk membelikan Ia satu senyuman yang akan berbunga di bibirnya. Senyuman yang akan Ia bawa hingga aku tua nanti.

Engkau harus tahu, Tuhan. Setiap ia mengucap salam untuk meninggalkan jejak kakinya di rumahku, selalu ke cium dan ku hisap wangi pipi dari kulitnya yang berhias oleh lipatan halus sisa usia yang Engkau berikan.

Engkau harus tahu, Tuhan. Setiap ia hendak pergi jauh ataupun sehabis menjemput rejeki yang diberikan olehMu, ia selalu menyelipkan beberapa lembar uang di saku bajuku. Tak banyak, Tuhan. Namun itu sanggup untuk mengisi celenganku yang suatu saat nanti akan kukembalikan kepadanya dengan jumlah berkali lipat dari ketulusannya.

Tuhan, telah aku tuliskan di dalam buku impianku untuk membawanya suatu saat nanti kepada impian yang sangat ia dambakan. Aku akan membawanya pergi untuk melihat hasil karya Mu yang luar biasa di bumi pertiwi ini. Aku ingin membawanya pergi mengelilingi Indonesia sebelum aku menerbangkannya menuju negara di sebrang.

Tuhan, telah aku tuliskan daftar nama yang akan pergi untuk menyaksikan aku memakai toga dan menerima buah hasil belajarku. Aku tahu kemampuannya melihat sudah berkurang, oleh karena itu aku telah menempatkannya di barisan terdepan agar ia mampu melihat dengan jelas wajahku yang berbinar dengan keharuan yang akan aku rasakan.

Tuhan, aku ingin ia melihat wajahku yang merona dan berseri saat penghulu dan calon suamiku kelak mengucapkan janji suci hingga akhir hayat itu. Aku ingin ia melihat betapa lucunya cicitnya yang nanti akan kuajari untuk mengucapkan kata “Emak” setelah ia bisa melafalkan namaku dan nama calon suamiku dengan baik.

Tuhan,

Suatu saat nanti, akan aku bisikkan satu kalimat ke telinganya dengan lembut,

“Mak, semua ini Puji lakukan untuk Emak.”

Tiada mata yg tak sembab di ruangan ini. Tuhan, sampaikanlah tiap doa kami yang tersublim menjadi tetes-tetes air mata ini ke langit.


Dari,

Seorang hamba yang menginginkan neneknya sembuh, agar ia bisa melihatnya lebih lebih lebih lama lagi.

Friday, 18 March 2011

Dear Cloudy Day

What should I do? I have nothing to say right now.
Everything seems to become worse.

My grandma is sick,
The new path next to my house makes me uncomfortable,
and the worrying thing is that I have not had any chances to meet the person in the company whose letters are going to be analyzed.

Now, what am I supposed to do?

Ya Allah.. I have tried tried and tried.
I surrender everything to you.
Please hear my prayers.
Amiin.

ya Allah, please heal my grandma. Amin.



My youngest sister, a four-year-aged, just said "emak mau mati". Subhanallah. What on earth happened? Ya Allah, please don't make her worse.

I wasn't there when grandma's gettin worse. Now, me & my sister are left by mom&dad. They turn to the hospital after dropping off my sister.

I don't know what exactly happened. Even my parents don't want to tell about it. I can't trust this little girl instead. Ya Allah, heal her.

This is the picture when she was getting better after about six days in the hospital. About 2 days after this, she could go home. But now, she gets worse, so then my parents and my relatives brought her to the hospital for the two times.



My Grandma and My Youngest Sister

My sister said "tadi mamah nangis". These heartbeats get faster. Ya Allah, I have a lot of promises to make her happy. Don't take her today.

I'm at home. I just could look forward to hear the news from mom at the hospital. Whoever who reads this, please pray for my grandma :'(