You know you are being mature enough as an adult when you start understanding the problems of your parents.. And now I feel it.
Ketika kamu sudah beranjakn dewasa, mau tidak mau kamu harus mengerti mengenai problematika kehidupan yang akan kamu jalani. Atau saat kamu tidak sadar apakah kamu sudah beranjak dewasa atau belum, kamu akan mulai menyadarinya ketika kamu sudah mengerti apa yang sedang dirasakan kedua orangtuamu.
Sejak duduk di bangku SMA, saya hidup jauh dari keluarga dan jauh dari kampung halaman. Saya tidak begitu mengenal dekat orang-orang di kampung saya atau bahkan saudara-saudara jauh saya. Sekedar tau nama dan berasal dari keluarga siapa, cukup bagi saya. Namun ternyata, hidup bukan hanya sekedar itu.
Banyak masalah yang muncul satu persatu semenjak saya mulai hidup menetap di kampung halaman saya ini. Hidup memang penuh dengan masalah. Adalah suatu masalah, jika hidup tanpa masalah, begitu kata orang. Yaa.. Kali ini saya mulai menyesuaikan. Masalah tersebut beragam jenisnya. Ada yang menggilai jabatan, ada yang menggilai uang dan harta kekayaan, ada pula yang menggilai hal yang tidak penting.
Di keluarga saya, orang yang bertanggung jawab atas hal-hal yang menyangkut keluarga besar disini adalah ayah saya. Siapa pun akan berurusan dengan ayah saya jika berkaitan dengan hal-hal internal keluarga. Bahkan sepertinya tidak ada masalah yang tidak bisa tidak diselesaikan oleh ayah saya. Meskipun ada beberapa orang yang salah kaprah atas kecuekan sikap yang ayah saya tunjukkan, namun saya selalu tahu bahwa dibalik itu semua, ayah saya memang sangat perhatian.
Ayah saya sangat kuat. Dia adalah orang terkuat yang pernah saya temui. Keluh kesah tidak pernah sedikitpun saya dengar dari mulutnya, bahkan ketika fisiknya pernah sedang sangat terluka. Ia adalah satu-satunya orang yang membuat saya percaya bahwa manusia benar-benar bisa mengontrol emosinya pada kondisi apapun, bahkan kondisi buruk sekalipun.
Ayah saya taat sekali beragama. Ia tidak pernah meninggalkan shalat sunnahnya. Pernah saya melihat ayah saya keluar kamar. Ia tidak bisa tidur. Sambil berkata "Terlalu lelah.. Banyak urusan, jadi sulit tidur", ia lalu pindah ke kamar tengah dan mengencangkan level kipas angin. Beberapa menit kemudian, saya pikir ia akan segera pergi tidur. Tapi ternyata ia memutuskan untuk membaca ayat suci Alquran. Mungkin hal itu ia lakukan agar pikirannya bisa sedikit tenang. Oh.. Ayah. Meskipun terkadang aku sangat tidak suka caramu berkomunikasi, tapi aku selalu tidak pernah tidak ingat untuk mengagumimu. Selalu saja ada hal yang bisa membuatku ingin menulis semua rangkaian kata-kata ini untuk menjadi sebuah buku hanya untuk menceritakan betapa kagumnya aku padamu.
I love you, my hero..
No comments:
Post a Comment