Monday 2 January 2012

Modern Toilet Restaurant - Taipei #30








Jumat, 30 Desember 2011
Tidak seperti biasa yang selalu saya isi hari Jumat saya dengan melakukan hal-hal menyenangkan seperti online atau mengedit foto, hari Jumat ini saya isi dengan menulis dan menulis. Saya menceritakan pengalaman saya mengenai mental dan perilaku buruk yang saya alami di kelas Candy pada Kamis lalu. Saya tumpahkan seluruh ide saya ke blog. Selain itu, saya juga membuat artikel mengenai Pempek Artra, pempek milik sahabat saya. Kedua artikel itu cukup menguras tenaga dan menghabiskan banyak waktu. Tapi saya senang sekali mengerjakannya. Artikel pertama saya kerjakan karena pengalaman tersebut sangat memiliki arti kehidupan tersendiri untuk saya sebagai seorang guru. Artikel kedua saya tulis karena saya sangat menyukai produk pempek sahabat saya ini. Dan saya tidak menyangka jika hasil dari artikel kuliner deskripsi saya itu bisa membuat sahabat saya (Ayu) ini terharu. Lucu.

Malamnya, saya ditawari untuk datang ke acara Aiesec untuk sekedar jalan-jalan. Awalnya saya ragu. Karena kebetulan pada saat itu, teman sekamar saya Chui Nee juga mengajak saya keluar. Tapi akhirnya keputusan pun jatuh kepada acara yang diselenggarakan Aiesec. Ternyata, teman saya Chui Nee pun mengikuti acara Aiesec tersebut.

Awalnya acara Aiesec ini yang saya tahu adalah menuju ke pasar malam di sekitar tempat yang kurang terkenal. Namun ternyata mereka mengubah rencana mereka menjadi acara jalan-jalan di Ximen. Mereka mengubah rencana karena ada tiga bule sebagai EP di TPLC juga yang ingin mengetahui beragam keunikan yang dimiliki Taiwan. Oleh karena itu mereka mengubah acara ke makan-makan di Modern Toilet Restaurant.

Setelah mengetahui bahwa kita berangkat menuju restoran tersebut, hati saya sangat gembira sekali. Karena sudah sejak lama saya ingin sekali pergi ke tempat itu, tapi saya tidak tahu letak persis tempatnya. Dan satu hal yang saya suka adalah selama sepanjang perjalanan dan sepanjang acara, saya bisa dengan leluasanya akrab dengan anggota lain, bahkan dengan bulenya sekalipun. Yaa.. Karena tidak ada si kelompok menyebalkan pada saat itu. Sehingga, malam jumat saya menjadi benar-benar mengagumkan.

Saat memasuki restoran unik tersebut, saya sangat terkagum-kagum karena kecerdasan konsepnya. Semua serba toilet. Menjijikan tapi unik. Ekslusif.

Kita dipersilakan duduk di atas toilet. Tapi tenang saja. Meskipun itu adalah toilet sungguhan, tapi toilet ini bersih dan sudah dimodifikasi menjadi bentu yang sangat cantik seperti vas bunga dengan beragam aneka pernak-pernik di dalam kaca penutup toiletnya. Selain itu, mejanya pun bukan meja sembarangan. Bathtub yang biasa kita gunakan untuk berendam adalah meja makan kita. Ruangan pun menjadi berasa seperti di dalam toilet dengan gagang shower, keramik dan juga lampu redup yang menghiasi dinding-dinding ruangan. Lucu, bukan?

Taraaaaa! Bagian terpenting yang paling ditunggu-tunggu adalah makanannya! Ya! Semua makanan diwadahkan dalam wadah-wadah yang piring dan gelasnya menyerupai toilet untuk buang air besar dan juga untuk buang air kecil. Selain itu, washtafel dan bathtub mini pun dijadikan wadah untuk makanan-makanan ringan. Nafsu makan menjadi semakin sungkan setelah melihat bentuk makanan atau penampilan makanannya yang juga dibuat sedemikian rupi sehingga menyerupai kotoran manusia. Sehingga wadah dan makanannya menjadi terlihat sangat serasi. Hahaha.

TOP untuk pencetus ide toilet restoran ini! Mungkin suatu saat akan saya implementasikan ide ini di kota asal saya!

No comments:

Post a Comment