Friday, 30 December 2011

Pempek ARTRA

Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar kata 'Pempek'? Membayangkan Kota Palembang? Membayangkan Ikan Tenggiri? Atau justru malah hanya bisa menelan ludah? Baiklah.. Saya anjurkan kalian untuk stop membayangkan hal-hal tersebut.

Ada yang berbeda dari wujud pempek pada umumnya. Pempek asal Palembang, mungkin sudah sering. Kalian bahkan bisa menebak dengan baik nama kota tempat asalnya pempek. Dan untuk soal rasa, saya yakin sekali kalian sangat mahir dalam membayangkan bagaimana olahan ikan tenggiri menyinggahi lidah kalian. Tapi ada yang tidak kalian tahu..

Pempek ini bukan berasal dari Palembang, melainkan berasal dari Bandung. SUBANG! Kalian bisa menyebutnya SUNda BANGka. Ikan Tenggiri? Tidak.. Tidak hanya ikan tenggiri yang diolah disini. Pernah membayangkan Pempek Cumi? Yaa.. Kalian bisa mendapatkan pempek dengan olahan daging cumi disini. Dengan konsep yang sangat unik, pempek ini diberi nama Pempek ARTRA. Saya sebut unik karena jika nama Artra dibalik, maka ia akan tetap menjadi Artra. Saya tidak tahu filosofi sebenarnya seperti apa. Tapi dari sini saya bisa simpulkan bahwa, dalam keadaan apapun, Artra akan tetap menjadi Artra.

Bertempat di Margahayu Raya, pempek ini dihidangkan dengan sajian yang sangat menggugah selera. Kalian tidak perlu khawatir jika mendadak mengidam pempek tapi kalian merasa sangat malas atau bahkan sedang tidak bisa mendatangi kedai pempek ini, karena kalian bisa mendapatkan delivery service secara gratis di sekitar Bandung setiap minimal pembelian Rp. 100.000.

Berbeda dengan pempek lain yang mungkin kapasitas si tepung lebih banyak dari kapasitas si ikan atau bahan utama lainnya, Pempek Artra dibuat sangat spesial dengan kapasitas ikan dan cumi atau bahan utama lainnya lebih banyak. Sehingga tiap gigitan yang kalian rasakan, kalian akan benar-benar bisa mencicipi renyahnya rasa ikan atau cumi yang menyatu di olahan pempeknya tersebut. Harga pempek dengan kapasitas tepung lebih banyak memang lebih murah, tapi dengan harga yang sedikit saja lebih di atas rata-rata kalian akan mendapatkann gurih yang sangat optimal, apa kalian akan tetap memilih membelanjakan uang kalian hanya untuk pempek terigu?

Digoreng.. Sudah biasa. Saya sangat memuja pempek ini karena pempek ini bisa dimakan dengan cara dikukus. Kalian perlu tahu, rasa olahan si pempek ketika pempek tersebut telah dikukus adalah melebih rasa daging utamanya. Kalian bisa benar-benar merasakan si daging ikan tenggiri atau bahkan si cumi. Kekenyalan pempek yang kalian gigit, tidak akan menyulitkan kalian untuk mengunyah. Pempek ini mengandung daging lebih banyak daripada tepung, sehingga tingkat kekenyalannya sangat tinggi. Kalian bisa dengan sangat mudah memotong bagian per bagian dari pempek ini.



Jangan takut akan bau amis di tiap gigitan pempek. Pempek Artra diolah oleh tangan-tangan yang mahir. Kalian akan mencium bau masakan yang sangat menggugah ketika pempek dihidangkan, tapi kalian tidak akan mencium bau amis atau bau yang mengganggu selera makan kalian. Semakin penasaran? Yaa. Itu tandanya kalian harus segera mencoba pempek ini.

Saya pencinta mati pempek. Setelah saya mencicipi pempek Artra, saya rasa cinta saya tidak akan berpaling dari pempek ini. Saya sangat menganjurkan kalian untuk segera mencoba pempek Artra ini. Silakan rasakan kelezatan yang berbeda di tiap gigitannya. Selamat mencoba! =)

Contact information:
http://twitter.com/#/pempekARTRA

Exchange-Life Experience #29

Kamis, 29 Desember 2011
Hari ini jadwal saya cukup padat. Saya harus mengajar 3 periode untuk anak tingkat 1. Mengajar anak tingkat satu memang perlu kekuatan ekstra. Bagaimana tidak. Kita harus sangat aktif dan menarik sehingga mereka bisa memperhatikan. Maklum, mereka masih sangat kecil. Tapi menurut saya, mengajara anak tingkat satu itu tidak sesulit mengajar anak tingkat 5 level low. Anak tingkat satu sangat memperhatikan gurunya di depan, tidak seperti anak tingkat 5 level low yang malah mengobrol atau bahkan bertengkar selama pelajaran berlangsung.

Jadwal mengajar saya dimulai dari jam 10.30 di kelas 5 level low selama 2 periode, dilanjut dari sehabis break take a nap dengan materi di kelas 1 untuk 3 kelas yaitu kelas 1A, 1B, dan 1C per jamnya.

Hari itu banyak pelajaran yang saya dapat. Setelah kemarin saya berhasil menaklukan kelas level low, hari ini pun saya sudah siapkan banyak senjata untuk menaklukan mereka. Saya sudah mempersiapkan materi-materi dasar yang mudah diserap oleh mereka. Benar saja, keadaan kelas semakin membaik. Hampir seluruh murid mencerna dengan baik materi yang saya berikan. Hari itu saya menjelaskan materi mengenai Body Parts. Semua murid memperhatikan kecuali dua anak pembuat onar di kelas saya itu. Bukan hanya hari ini, minggu lalu pun mereka selalu begitu. Minggu lalu, si anak laki-laki berkulit gelap berteriak dan menangis dan si anak kurus selalu mondar-mandir tidak memperhatikan pelajaran. Kali ini, si anak kurus selalu mengajak ngobrol temannya dan selalu mengulang kata-kata yang sudah jelas salah. Perilaku dia seperti mengejek saya. Bukan dia tidak tahu, tapi dia hanya ingin membuat onar di kelas. Sama seperti si kurus, si kulit gelap pun tidak pernah memperhatikan. Tatapan mukanya tidak sebodoh si kurus, tetapi si kulit gelap lebih sinis dan mengejek sambil berkata sesuatu kepada teman sebangkunya setiap saya melewati bangkunya. Kali ini, saya tegas. Saat saya menjelaskan dan para murid merespon tapi si kurus ini selalu menjawab asal, saya datangi kursinya dan saya pasang tatapan muka garang sambil memarahinya. Saya tau dia tidak mengerti apa yang saya ucapkan, oleh karena itu saya hanya menaikan nada dan mengerutkan wajah saya menandakan bahwa saya benar-benar marah. "everyone goes to school is for studying. Look at your friends! They are really concentrating on the materials, but you disturb them so much. If you don't understand, don't even make any useless noises. You just disturb them!", kurang lebih seperti itu. Saya ingin sekali menyuruh murid-murid yang tidak tahu diri itu diam di luar. Mereka sangat menganggu teman yang lain yang ingin belajar. Bodoh itu biasa, bisa diperbaiki. Tapi sulit untuk mendidik orang bodoh dan juga tidak mau belajar atau berusaha. Apalagi malah mengganggu anak-anak yang lain dan membuat onar.

Selama pelajaran berlangsung, kedua anak tersebut tidak ada sopan-sopannya sama sekali. Ditambah dia mengajak temannya yang lain untuk melakukan hal yang sama seperti dia. Sehingga pada saat itu, makin lama makin bertambah murid yang tidak ingin memperhatikan. Kejadian mulai panas ketika mereka malah saling lempar bola tenis. Sampai akhirnya bola tenis tersebut jatuh di kaki saya, dan saya ambil bola tenis tersebut. Kedua anak itu sangat geram, tapi saya tidak peduli. Saya melanjutkan pelajaran. Saya memberikan kuis teka-teki di atas kertas. Saya bagikan kepada siswa satu persatu. Yaa.. Bisa ditebak. Kedua murid dan bahkan murid-murid yang lain yang memang kapasitas otaknya tidak bagus pun tidak mengerjakan kuis tersebut. Akhirnya saya pasang jawabannya di atas smartboard untuk memudahkan mereka.

Tidak seperti di kelas Rachel, di kelas Candy, anak yang nakal tidak diberi hukuman, dan Candy pun memang sangat ramah. Terlalu ramah, malah. Keadaan menuju puncaknya ketika beberapa menit kemudian sebelum jam berakhir, sang murid berkulit gelap meminta bolanya kembali kepada Candy, lalu Candy memarahinya. Sang murid tetiba saja melempar bola tersebut di hadapan Candy sambil menyumpah atau mungkin memaki Candy. Saya tidak mengerti karena mereka berbicara dalam bahasa cina. Seketika itu sang murid menangis sambil memandang sinis kepada Candy seolah Candy berbuat salah. Saya ingin sekali menghajar anak itu. Kenapa bisa, seorang anak badung tapi gampang sekali menangis. Minggu lalu menangis, sekarang pun menangis. Oh Tuhan.. Semoga anak saya tidak seperti itu nantinya. Saya melihat wajah Candy. Ia seperti sangat kesal. Beberapa menit sebelum murid dipersilahkan keluar, Candy menahan kedua naka itu. Yaa.. Candy menahan kedua anak itu setelah saya membicarakan mereka saat siswa masih ditahan di kelas sebelum kembali ke kelas asal mereka masing-masing. Candy memberi beberapa petuah dan kedua murid tersebut selalu menyaut balik. Saya melihat wajah Candy. Ia seperti sedang menahan tangis. Saya merasakan apa yang Candy rasakan. Sungguh merasa terhina, saya rasa. Mereka berbicara dalam bahasa Cina. Setelah hampir 8 menit, Candy menyuruh mereka meminta maaf kepada saya, dan saya pun merespon mereka. Kelas berakhir, kelas kosong. Waktunya makan siang tiba. Saya berbincang-bincang sedikit kepada Candy. Yaa. Tidak mudah mengubah mental dan tindakan mereka.

Sesampai di kantor, saya berbicara banyak menganai hal ini kepada Anh. Intinya adalah.. "saya disini hanya sebagai guru selingan. Tugas saya adalah memberi materi yang bersifat FUN kepada mereka. Tapi saya merasa sedih terhadap Candy. Terhina sekali oleh murid-murid nakal itu. Saya tidak mungkin mengajarkann mereka bagaimana bersikap seharusnya. Kita hanya guru exchange. Kita bukan orang yang tepat."

Jam makan siang tiba, saya kembali ke asrama untuk shalat dzuhur. Sudah dua hari ini, saya menggunakan waktu taking a nap saya untuk berlatih nari. Minggu depan saya harus tampil di Student Activity Center. Minggu ini, Anh tampil dengan gerakan dann lagu dari "if you're happy and you know it clap your hands". Minggu depan, saya berencana tampil dengan tarian mirip gerakan tarian saman dengan lagu Laksmana Raja di Laut. Betapa beruntungnya saya memilih anak-anak grup menari di kelas 6 ini. Mereka bisa dengan sangat cepat menyerap gerakan-gerakan yang agak rumit sekalipun. Sudah dua hari semanjak hari Rabu, kita latihan.

Jam waktunya mengajar anak kelas satu, tiba. Saya mengajarkan materi yang saya di tiap period di bagian kelas berbeda. Saya mengajarkan materi number dari satu sampai sepuluh, menyanyi 'Little Numbers', menari 'Dancing Christmas Tree', dan bercerita 'Little Red Riding Hood'. Suara saya hampir serak, tapi saya BERHASIL. alhamdulillah. Hari ini selesai =)

Malam ini tidak seperti malam biasa. Saya dan teman sekamar saya mulai membicarakan hal-hal yang sangat pribadi, yaitu membicarakan sifat orang lain di sekolah ini. Yaa.. Semua hal disini serasa perlahan-lahan semakin berubah. Apa yang kita pikir baik, sekarang kejelekannya berasa terungkap. Dari mulai sifat supervisor, sifat sang guru kelas 2 Angel, dan juga guru-guru lain. Memang lebih banyak keburukan daripada kebaikan yang dimiliki oleh orang asing. Bayangkan saja jika ada orang yang menumpang di rumah kalian. Pasti kalian akan banyakk menemukan keburukannya daripada kebaikannya. Apalagi kita bangsa Asia. Semua serba manis diluar, tapi busuk di dalam. Sebulann sudah berlalu, semua mulai berubah. Entahlah.. Semoga ini hanya pikiran kita saja.

Thursday, 29 December 2011

Exchange-Life Experience #26 #27 #28

Senin, 26 Desember 2011
Hari Senin lalu, saya sangat merasa gembira. Akhirnya mood saya kembali lagi. Tapi ternyata mood kembali itu bukan berarti saya akan berhasil dalam mengatasi anak-anak nakal di kelas low level, apalagi tingkat paling rendah yaitu tingkat 3. Saya kesulitan mengatasi mereka. Saya mengajarkan materi classroom thing dan mereka tidak begitu mengerti. Saat saya mengajarkan materi mengenai nama-nama hari pun mereka tidak terlalu menangkap materinya. Setelah kelas berakhir, sang guru kelas itupun minta maaf atas kenakalan murid-muridnya. Yaa.. Wajar saja. Mereka tidak mengerti sama sekali apa yang saya ajarkan. Oleh karena itu mereka tidak memperhatikan dan malah bermain kesana-kemari. Sang guru bilang bahwa materi saya terlalu sulit untuk mereka. Tingkat 3 di level low baru mempelajari hal-hal yang sangat mudah sekali. Bahkan teman saya sekalipun menyarankan saya untuk menyamaratakan kemampuan mereka dengan tingkat 2. Yaa.. Jangan pasang ekspektasi yang terlalu berlebih. Mulai dari sini, saya menyiapkan materi-materi yang sangat dasar untuk mengajar kelas apapun dengan level low.


Selasa, 27 Desember 2011
Tidak ada jadwal mengajar hari ini. Di kantor, tidak biasanya saya sangat memanfaatkan waktu yang ada dengan sangat baik sekali. Dari pagi hingga sore hari, saya hanya berkutat di depan laptop saya untuk mengerjakan materi-materi untuk mengajar di minggu ini. Saya menyiapkan segala materi-materi dasar yang mungkin akan saya ajarkan kepada murid-murdi saya di level low. Saya menyiapkan power point dan juga video-video yang mendukung proses belajar-mengajar saya. Saya memang selalu menyelipkan nyanyian atau video unik untuk mereka selama mengajar agar mereka tidak terlalu merasa bosan. Saya senang menyibukkan diri seperti ini. Sekalipun di asrama, saya tidak melakukan hal-hal yang membuang waktu dan sisa-sia. Saya selalu tidur di awal waktu akhir-akhir ini. Saya tidur jam 10 malam. Sehingga esok hari, saya merasa sangat bugar dan jauh dari bad mood. Semoga.


Rabu, 28 Desember 2011
Rabu memang hari yang sibuk. Setiap Rabu, selalu ada acara di Student Activity Center. Meskipun minggu ini bukan saya yang tampil, tapi Rabu selalu terasa melelahkan karena harus berangkat ke sekolah sangat pagi. Acara dimulai jam 8 pagi, tidak seperti hari-hari biasa yaitu jam 8.30. Pagi ini giliran Chui Nee yang tampil mengenai kebudayaannya, Brunei. Dan saya mendapat giliran untuk mengambil salah satu nama dari murid yang beruntung dari box yang akan mendapatkan hadiah dari saya, yaitu berupa uang Rupiah. Pagi yang cukup melelahkan.

Dilanjut dengan proses mengajar 4 periode berturut-turut dari jam 8.40-12.00. Yaa.. memang ada break time. Tapi tetap saja, prosesnya yang berturut-turut seperti itu membuat sedikit melelahkan. Sesi pertama, saya mengajar anak kelas 4 di kelasnya Carrie, lalu berikutnya saya mengajar kelas 6 di kelasnya Rachel.

Saya tidak menyangka bahwa mood baik saya benar-benar kembali sampai akhirnya saya berhasil membuat kelas menjadi sangat seru dan menyenangkan. Di kelas pertama, di kelas 4, saya mengajarkan merekan mengenai Family Member. Saya ajak mereka menyanyi lagu Rain-Rain-Go-Away, dan juga Family Fingers. Saya juga menyuruh mereka mengisi kuis dalam bentuk teka-teki. Dan saya mengajarkan mereka menghapal nama-nama bulan dengan mengisi semacam teka-teki. Ternyata mereka kurang paham mengenai nama-nama bulan dalam bahasa Inggris. Tapi secara keseluruhan, kelas ini sangat menyenangkan sampai sang gurupun memuji keenerjikan saya. =)

Dilanjut ke sesi kedua yaitu di kelas 6. Minggu lalu, saya telah gagal mengajar kelas ini. Mereka tidak terlalu senang menyanyi sepertinya. Yaa.. Mereka sudah beranjak dewasa. Sehingga minggu ini, saya siapkan kertas kuis yang bisa mereka isi. materi yang saya ajarkan hari ini adalah mengenai Classroom Language atau Instructions. 6 perintah, saya ajarkan kepada mereka. Saya sangat senang mereka bisa mengikuti pelajaran dengan sangat baik, meskipun ada beberapa yang sama sekali tidak memperhatikan. Tapi untungnya sang guru telah mengatasi mereka, dan malah memberikan hukuman. Saya juga mengajarkan mereka dalam gerakan-gerakan dan juga menyuruh mereka berlatih kepada teman sebangku mereka mengenai bagaimana mengungkapkan Classroom Language atau Instructions. Saya berhasil!

Keberhasilan saya di sekolah ditutup dengan acara belanja di night market di SongShan. Setelah dinner, saya dan Chui Nee berangkat kesana. Kita pergi dengan teman Chui Nee. Saya pikir kita akan beramai-ramai, tapi ternyata hanya bertiga. Tapi justru kita merasa sangat puas dan terhibur. Kita bisa dengan sangat bebas berkeliling pasar. Dan yang membuat saya sangat puas adalah, harga-harga di pasar ini luar biasa murah. Semua dress dan baju-baju rata-rata adalah 100 NTD atau sekitar 30.000 rupiah. Saya kalap. Saya membeli 5 dress. Yang seharga 100 NTD memang hanya yang dipajang diluar toko saja. Baju yang digantung di dalam toko tetap saja mahal. Tapi yang seharga 100 NTD itu bukan baju biasa. Bajunya lucu-lucu dan worth it. Pasar ini memang lebih mirip Cimol Gedebage jika disamakan di Indonesia. Tapi barang-barangnya lebih rapi dan lebih ekslusif. Sepulang dari pasar malam ini, saya sempatkan singgah di Taipei Underground Market. Saya butuh sekali flat shoes. Saya menemukan satu toko yang menjual flat shoes yang bagus disini sewaktu saya janjian bertemu dengan Yessy dan Aghnia. Oleh karena itu, mumpung saya berada di Taipei Main Station, saya sempatkan pergi kesana dahulu untuk membeli sepatu sebelum pulang kembali ke asrama. Chui Nee tidak tahu mengenai toko-toko di Taipei Underground. Ketika saya ajak dia keliling disini, dia merasa sangat senang. Dia akan kembali lagi ke tempat ini suatu saat katanya. HAHA. Kita berdua akhirnya pulang dengan perasaan yang sangat puas. Super melelahkan. Kita mengambil kereta jam 10 dan langsung menuju rumah.

Niat saya mau langsung tidur, tetapi saat saya mengaktifkan skype, sang pujaan hati saya mengajak ngobrol. Pertama kalinya setelah sekian lama dia menyapa duluan kepada saya. Saya berbincang-bincang seru dengan di sampai jam 12 malam, dan kemudian saya tidur.

What a blessing Wednesday!

Monday, 26 December 2011

Exchange-Life Experience #25 - Yingge Ceramics Museum

Minggu, 25 Desember 2011

Kita bertiga berkelana menuju Yingge. Jaraknya tidak jauh dari tempat saya. Hanya berjarak satu stasiun saja. Dari Shanjia, lalu Yingge. Dan kita berjalan beberapa menit, lalu bisa dengan mudah menemukan Yingge Ceramics Museum. Yaa.. Harusnya sih sangat mudah, tapi sayangnya kita kesasar agak jauh karena sedikit bingung dengan petunjuk arah menuju ke museum. Sebelum sampai ke museum, kita malah terlebuh dahulu menemukan Yingge Old Street. Lebih mudah untuk ditemukan, menurut saya. Tapi kita putuskan untuk terlebih dahulu datang ke Ceramics Museum nya karena kita takut tidak sempat menikmati museumnya karena keburu tutup. Dan inilah foto-foto sekitar museum keramik di Yingge.


Setelah singgah di museum, kita pergi ke Yingge Old Street. Ternyata bentuknya seperti pasar. Disana banyak menjual barang-barang khas Taiwan. Pertama kali kita menemukan sumpit. Ternyata harganya hanya 50 NTD saja untuk satu karet sumpit yang terdiri dari 10 pasang sumpit. Waw! Murah!

Setelah berjalan tidak jauh dari situ, kita menemukan pedangang gorengan dengan kopeah. Ternyata mereka orang arab entah india, yang pasti mereka adalah muslim. Senangnya kita sore itu! Kita berkenalan lalu mencicipi jualannya. Namanya Indian Samosa. Bentuknya seperti pastel dengan bau yang sangat khas.

Jauh berjalan menuju ujung dari Old Street ini, akhirnya kita kembali ke titik awal kita memasuki Old Street. Tapi, mata kita tertuju kepada satu toko pernak-pernik. Setelah kita mengecek ke dalam dan keliling tokonya, ternyata harganya murah-murah sekali. Akhirnya kita menumpahkan hasrat belanja untuk souvenir dibawa pulang kembali ke Indonesia ini di toko ini. Kita bertiga menghabiskan uang lebih dari 700 NTD disini. Saya sendiri menghabiskna uang sekitar 900 NTD di toko ini. Saya membeli souvenir untuk sponsor saya dan juga untuk seseorang yang sudah membayarkan tiket saya.

PUAS! yaa.. Kita bertiga merasa sangat puas. Sangat gembira!










Setidaknya perasaan kita sudah tenang sekarang. Sudah hampir 50% bisa membelikan oleh-oleh untuk orang-orang terkasih di negara asal kita. Jam 6 malam, kita kembali ke stasiun dan kembali ke asrama saya.

Exchange-Life Experience #23 #24

Duh.. serasa sudah lama sekali tidak menumpahkan segala ide-ide yang banjir di pikiran saya. Hmm... Semenjak keadaan fisik yang sedang sangat labil beberapa hari yang lalu, saya tidak ada mood sama sekali untuk bercerita disini.

Ya. Postingan terakhir saya adalah catatan di hari ke-22, dan isi postingannya adalah mengenai tidak mood-nya saya pada hari itu. Kejadian yang diakibatkan oleh kenakalan anak kelas 5 level low beberapa hari yang lalu menambah level mood saya terpuruk ke jurang yang makin dalam. Akhirnya pada Kamis itu, saya putuskan untuk bergabung pergi ke night market di Shuta, Yongning, bersama salah satu teman asrama saya dan anak aiesec lainnya. Saya tidak menemukan barang yang bagus dan lucu. Saya pun tidak membeli apa-apa. Hanya jajan makanan ringan hangat seperti sekoteng seharga 50 NTD. Menurut saya, harga-harga di night market disana tetap mahal. Tidak ada murah-murahnya. Dan sayapun pulang kembali ke asrama, dengan tangan kosong dan... mood tidak berubah.

Taipei, 23 December 2011.
Jumat pun akhirnya menyapa. Hmm.. Mood belum berubah. Saya hanya online di depan laptop selama berada di kantor, sedangkan teman sekamar saya memilik banyak sekali jadwal mengajar pada saat itu karena salah seoranag guru dengan khusus meminta dia untuk mengajar di kelasnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan natal. Saya hanya pergi keliling-keliling mengambil gambar dengan kamera kesayangan. Dan pada jam2, seperti biasa, saya melakukan olahraga aerobik. Yaa.. tidak terlalu buruk. Sekedar mengisi waktu luang.

Sudah hampir 3 hari mood saya tidak berubah. Seperti orang linglung ditambah minggu itu adalah minggu dimana saya mengajar kelas level low. Mood labil ditambah tidak ada mood untuk mengajar. Situasi sulit. Hingga pada akhirnya saya tahu penyebab kenapa saya bersikap seperti ini akhir-akhir ini. Ternyata saya sedang merasakan apa yang dinamakan "winter love".


Winter Love
Setiap kegiatan exchange, sudah menjadi hal lumrah jika kita mendapatkan 'crush' kepada lawan jenis yang dekat sekali dengan kita. Kita dari berbeda negara. Kita juga hidup di negara asing. "Foreigners need to stick together" begitu juga kata teman saya. Dari situlah cinta akan muncul.

Kenapa harus disebut sebagai "winter love" ? Yaa.. Karena ini terjadi di musim winter. Dan asal kalian tahu. Biasanya cinta seperti ini tidak akan bertahan lama. Cinta ini timbul karena keadaan, dan akan hilang karena keadaan. Cinta ini akan hanya timbul di negara yang ditempati oleh para peserta exchange. Setelah mereka kembali ke negaranya masing-masing, mereka akan kembali ke kehidupan asalnya. Mungkin akan ada yang masih tetap bertahan, tapi menurut saya itu hanya kemungkinan kecil saja. Karena biasanya winter love pun terjadi bagi orang-orang yang sudah berpasangan. Maka saat mereka kembali ke negaranya, mereka akan kembali ke pasangan asalnya. dan bagi yang memang single, hal ini justru sulit. Bagaimana tidak. Hubungan yang dijalani bukan LDR (Long Distance Relationship) biasa. Ini bukan hanya berbeda daerah atau berbeda pulau, tapi berbeda negara. Tapi kembalikan lagi ke pribadi masing-masing. Tergantung yang menjalani.


Taipei, 24 December 2011
Akhirnya hari Sabtu kemarin, kedua teman saya dari Indonesia datang menghampiri saya di Shanjia. Mereka  tinggal di Taeyuan. Dengan adanya mereka, setidaknya saya bisa meluapkan unek-unek yang ada di otak saya selama beberapa hari ini. Yaa.. Tentang mood saya yang labil ini. Akhirnya saya tahu penyebabnya.

Penyebab mood buruk saya ini adalah rasa kecewa. Kecewa yang amat dalam. Yaa.. Bisa saja. Saya terlalu banyak berharap ternyata. Saya sangat mengharapkan untuk bisa memiliki winter love selama exchange ini. Ada dua orang yang sedang dekat dengan saya. Dan ternyata saya sangat mengharapkan mereka sekali. Sedangkan saya tidak bisa berbuat apa-apa. Dari sinilah saya mulai merasa kecewa.

Hmm.. Oke. Setidaknya kekecewaan saya sedikit menghilang setelah saya dan kedua teman saya, Yessy dan Aghnia mencicipi 3 potong cake berbagai rasa di sekitar Taipei. Saya tahu toko itu, karena kue-kuenya sangat murah, hanya 25 NTD, dan memang sangat Yummy. Oleh karena itu, saya mengajak mereka berdua kesana.

Hari pertama mereka di asrama saya, saya ajak keliling Taipei saja dan menghabiskan waktu di asrama dengan makan-makanan di sekitar asrama, di restoran biasa saya makan dinner, dan juga di supermarket dekat asrama. Kita bertiga harus menghemat energi untuk esok hari karena esok harinya kita berencana untuk pergi berpetualang ke Yingge untuk menyinggahi Ceramics Museum.

Thursday, 22 December 2011

Exchange-Life Experience #22

Hallo..
I'm not in the mood.
Mungkin ini pertama kalinya saya merasa tidak menikmati kegiatan belajar-mengajar saya sama sekali. Ini adalah pertama kalinya saya ingin mengucapkna "Sorry, I give up". Di tengah proses mengajar, di depan sekitar 20 murid, saya ingin sekali angkat tangan ketika saya sedang memberikan materi di depan. Angkat tangan dan memberikan isyarat kepada sang gurunya di belakang yang memang sedang mengurusi beberapa anak yang nakal selama kegiatan belajar berlangsung. Yaa.. Ingin memberikan isyrat bahwa saya menyerah menghadapi ini.

Pagi ini memang saya tidak ada gairah. Saya mulai pagi di hari Kamis ini dengan menonton film Korea dengan judul 'Love is Devine' karena semalam saya sangat puas dengan menonton 'My Tutor Friend' sebelum tidur. Saya harap dengan menonton film romantis tersebut sebelum saya mengajar akan sedikit mengubah mood saya, tapi ternyata tidak. Sangat menyedihkan.

Hari ini saya mengajar di kelas level low. Meskipun mereka adalah kelas 5, tapi tetap saja mereka adalah level low. Sehingga sulit bagi saya sebagai guru bahasa inggris untuk mengajar mereka. Mereka bahkan sama sekali tidak mengerti apa yang saya katakan. Sama halnya seperti hari kemarin di kelas 6. Mereka tidak mengerti sama sekali apa yang sedang saya bicarakan dan saya instruksikan.

Mungkin untuk hari ini, mood saya akan terus begini. Saya harap akan ada sesuatu yang bisa mengubah mood saya. Amin.

Wednesday, 21 December 2011

Exchange-Life Experience #20 and #21

Selasa yang indah.. Yah, meski tak seindah Senin lalu.
Selasa ini saya berangkat (lagi) menuju NTPU. Saya sudah mempersiapkan materi untuk hari Rabu, dan saya ingin menghabiskan waktu saya bersama sahabat-sahabat saya sebelum mereka melaksanakan projeknya. Oleh karena itu, malam itu pergi menuju Taipei.



Sedikit membosankan. Yaa.. Malam itu ada LC Meeting, dan terpaksa kita harus menghadirinya karena kita sudah terlanjur di kantor AIESEC. Lagi pula, tidak ada hal yang bisa kita lakukan selain mengikuti kegiatan yang diagendakan oleh para aiesecer disana. Beruntungnya saya, bisa bertemu dengan orang-orang baru dan juga mempererat hubungan yang sudah ada. Karena pada saat itu, seemua pembiacaraan di dalam rapat menggunakan bahasa taiwan, oleh karena itu, saya membutuhkan penerjemah. Malm itu, Huahua membantu saya untuk mengerti dengan duduk di samping saya sambil menerjemahkan setiap kalimat yang diucapkan sang pembicara. Cukup menolong. Sama halnya dengan kedua teman saya. Yessy duduk dengan Louis, dan Aghnia duduk bersama Anny.

Selama meeting berlangsung, saya bertemu dengan seorang laki-laki yang sangat lucu. Dia bernama Randy. Saya senang berfoto dengan gaya aneh. Setelah saya berfoto dengan gaya seksi bersama Louis, saya pun mengajak dia untuk berfoto dengan gaya nakal. Hahaha. Saya tak bisa berhenti tertawa melihat hasil fotonya.




Setelah meeting selesai, para aiesecer mengajak kami sekedar makan dan minum. Saya memesan chicken pie satu untuk bertiga, dan juga bubble milk tea kesukaan saya =)



Saya tidak perlu mencemaskan jalan pulang karena saat saya mencemaskan jam meeting berakhir, Huahua langsung menawarkan untuk mengantarkan saya pulang. Dan akhirnya saya pulang jam 10 malam bersama Huahua dan Yessy, karena Yessy harus kembali ke apartment.


21 December 2011
Hari ini.. datar.
Jadwal saya hari ini cukup padat. Pagi-pagi saya harus presentasi mengenai kebudayaan Indonesia di hadapan seluruh penghuni sekolah ini, sekitar 300 orang saya rasa. Saya memakai kebaya kesayangan saya. Saya lupa untuk membawa Lucky Box yang seharusnya saya tampilkan pada saat itu dan menarik salah satu siswa yang beruntung untuk mendapatkan hadiah dari saya. Saya jadi tidak enak karena hal ini. Tapi over all, semua penampilan saya baik sekali saya rasa.

Setelah saya tampil, saya langsung menuju kelas 4 low level. Cukup menyenangkan mereka bisa mengikuti pelajaran saya dengan baik. Mereka bisa bernyanyi bersama. Tidak seperti tingkat 6 yang malah tidak mengerti sama sekali apa yang saya ajarkan. Padahal materi yang saya ajarkan itu sangat mudah, yaitu mengenai countable and uncountable noun yang pernah saya ajarkan minggu lalu kepada tingkat 4 level medium. Cukup melelahkan hari ini. Sampai detik ini pun, perasaan saya masih tidak enak. Semacam butuh penyegaran. Tapi sayangnya malam ini saya tidak berangkat kemana-mana. Tidak ada acara. Mungkin mood saya tidak akan berubah sampai malam nanti. Kita lihat saja.



Tuesday, 20 December 2011

Exchange-Life Experience #20

AKKKKKK!
Pagi ini saya terlambattttt!
kalian tahu jam berapa saya bangun? JAM SEMBILAN!
Dan kalian tahu jam berapa saya ada kelas? JAM SETENGAH SEPULUH!
Mampus.

Bersyukurnya saya tinggal di asrama yang hanya berjarak satu menit perjalanan. Haha.
Saya bergegas mandi, lalu bersiap. Mata masih sayu, dan saya langsung mempersiapkan bahan dan masuk kelas. Untungnya saya sudah mempersiapkan bahan mengajar hari lalu. Yaa.. kemarin saya mengajar di kelas low level, maka saya sudah menyiapkan beberapa materi yang berlevel basic atau mudah untuk dipelajari. Karena, hari ini saya mengajar di kelas 2 SD. Ini bukan jadwal saya. Sang guru hanya meminta saya untuk mengisi kelas di jam pertamanya. Yaa.. Materi untuk kelas 2 SD harus yang ringan, seperti apa yang sudah saya siapkan untuk kelas 3 level low kemarin. Saya rasa, karakternya tidak akan terlalu jauh berbeda, maka saya tidak perlu menyiapkan materi baru.

HARI INI SUKSESSSSS!
Ya! Saya mengajarkan mereka berjoget. Saya putar lagu The Dancing Christmas Tree, dan mereka aktif sekali. Saya gunakan lagu itu untuk pemanasan, karena saya akan memperkenalkan kepada mereka mengenai kebudayaan Indonesia. Pada saat saya presentasi, butuh terjemahan memang. Maklum, mereka masih kelas 2 SD. Akhirnya proses perkenalan budaya indonesia pun berjalan lancar. Untuk menutup kelas, saya memutar kembali video The Dancing Christmas Tree, dan berjoget di depan kelas. Mereka semua sangat senang, termasuk gurunya. Kedua teman saya di belakang yang membantu saya memutar slide dan juga berfoto pun terlihat riang gembira. Yaa.. mungkin saya cukup mahir mengajar anak kecil. Setelah kelas usai, sang guru meminta foto bersama. Seru sekali! Dan sebelum saya keluar kelas, sang guru memberikan saya susu dan juga tas dengan isi selimut di dalamnya. Sangat senang hari ini!




Oke. hari ini teman saya akan pergi ke gereja. Daripada saya menganggur di asrama, mungkin malam ini saya akan memutuskan untuk pergi ke NTPU menemui sahabat-sahabat saya. Hmm.. Good idea!

Exchange-Life Experience #19

Morning!
Tuhkan jadwal saya selalu acak-acakan. hehe.
Hari ini tanggal 20 December 2011, tapi saya share pengalaman yang kemaren dulu. Oke, yuk mulai.

19 December 2011.
Hari Senin. Saya tidak cukup merasa malas hari itu, karena saya selalu menanamkan dalam diri saya bahwa akan selalu ada kejutan yang baru di tiao harinya disini. Hari itu, saya mengajar satu kelas dan hanya satu section. Saya mengajar kelas 3 level low. Yaa.. Pertama kalinya saya mengajar level low. Saya mengajarkan mereka 3 huruf dari bahan-bahan cara membuat christmas tree. Yaa.. Saya mengajarkan mereka origami. Tidak lupa juga saya memperkenalkan kebudayaan Indonesia meskipun mereka tidak terlalu begitu mengerti. Hari yang cukup melelahkan, karena pada saat proses pembuatan origami, semua siswa menghampiri saya. Mereka seperti mencari perhatian saya, berebutan untuk mendapatkan saya. Saya yakin, mereka bisa melakukannya sendiri, tapi mereka hanya ingin saya melakukan hal tersebut untuk mereka. Tapi saya sangat senang, karena meskipun mereka ribut dan tidak teratur, tapi mereka tetap memperhatikan saya. Seru!

Siang harinya, saya banyak berkomunikasi dengan Yessy dan Aghnia. Mereka sudah ada di NTPU. Ini kesempatan saya untuk bertemu dengan mereka, karena mereka akan berpindah-pindah tempat selama projek berlangsung. Saya juga membuat janji dengan buddy saya, karena saya lupa jalan dari gerbang menuju kantor aiesec di NTPU. Dan semua rencana berjalan mulus. Setelah bel sekolah berdering, saya langsung bergegas berangkat menuju NTPU dengan mengambil bis dengan nomor 802 dan berhenti di Long Pu dan berjalan sekitar 15 menit menuju daerah kampus.

Berpelukan. Berteriak. Heboh. Yaa.. Saya akhirnya bisa bertemu dengan sahabat saya, Yessy, dan juga teman saya Aghnia. Sekarang ada 3 wanita berjilbab dan berbehel. Makin aneh lah kita. Haha. Maklum, di Taiwan, tidak ada yang berkerudung. Saya sendiri saja jika berada di sekitaran kumpulan banyak orang, semua orang akan menatap saya aneh, apalagi sekarang ada tiga orang seperti saya, haha.

Saya berbincang-bincang dengan anak aiesec di kantor. Berpelukan. Bersapa. Beramah-tamah. Sungguh mengasyikkan. Sampai akhirnya saya mengantar Yessy dan Aghnia ke tempat sementara mereka untuk tidur, yaitu apartment para siswa dari NTPU. Setelah itu, kami makan bersama. Saat kami makan, banyak sekali siswa NTPU yang tidak sengaja bepapasan. Kita berkenalan, dan mengobrol. Seru!

Setelah dinner, kita sejenak berfoto-foto di dekat toko dimana kita mendapatkann bubble milk tea. Menyenangkan! Dan akhirnya tiba waktu untuk saya pulang, karena saya masih harus mengerjakan dan menyiapkan bahan mengajar esok hari. Beruntungnya saya bisa pulang bersama Louis. Setidaknya saya tidak sendirian. Dan ternyata kita satu bis, karena satu arah. Dia menuju Shulin dan saya berhenti di Shianjia.







Pada malam harinya, saya mengaktifkan chat fitur di facebok saya, dan senangnya saya bisa mengobrol dengan Steven. Kita membicarakan rencana kita setelah projek berakhir. Ya.. Karena kita masih memiliki sekitar 2 minggu lagi disini untuk tinggal. Kita tidak ingin menjadi jobless, maka kita merencanakan sesuatu bersama. Yaa. Semoga semuanya berjalan dengan lancar. Amin.

Monday, 19 December 2011

Exchange-Life Experience #18

Met pagi, kawan!

Seharusnya nulis blog nya kemaren nih.. Tapi gak apa-apa yaa.. Kemaren bener-bener hari pemalasan sedunia. Jadi males nulis-nulis =p

Minggu, 18 Desember 2011.
Senangnya kemarin pagi saya tidak perlu berangkat ke gereja untuk menemani teman sekamar saya. Saya lelah. Harus menunggu dia di luar selama kurang lebih satu jam. Jadi hari ini saya paksakan dia untuk tidak ikut menemani dia hingga akhirnya ia pergi sendirian menuju Shulin.

Kemarin adalah hari yang sangat melelahkan bagi si perut. Saya tidak makan nasi selama sehari penuh. Toko dinner tempat biasa kami makan ternyata tutup sejak pagi. Jadi kami tidak sempat membeli lunch atau dinner disana. Akhirnya kami terpaksa membeli 3 buah burger untuk jatah makan seharian; untuk breakfast, lunch, juga dinner. FAT!!

Yaa.. Semua penuh dengan lemak! Dan pada malam hari, saya sangat lapar. Akhirnya saya makan mie instan lagi, sama seperti kemarin malam. Huh, sangat tidak sehat sekali hari kemarin.

Seharian kemarin, saya habiskan waktu untuk bernyanyi. Bahkan ketika skype-an pun, saya sempatkan untuk menyanyi. Pada siang hari, saya sempatkan untuk tidur siang. Akhirnyaaa..

Di sisi lain, sang pastur yang biasa ada di gereja teman saya biasa sembahyang itu menelpon untuk mengajak makan malam. Pada saat itu, akan ada beberapa orang yang dibaptis. Sang pastur menawarkan saya dan Anh untuk ikut menyaksikan dan juga ikut makan. Anh masih ada di gereja bersama sang pastur, menunggu jawabann dari saya melalui telepon. Karena keputusannya ada di saya. Jika saya ikut, dia juga akan ikut, begitupun sebaliknya. Akhirnya saya putuskan untuk tidak ikut karena saya masih merasa bersalah karena tidak ikut ke pembuatan sabun bersama aiesecer taiwan siang tadi. Saya pikir, kalau saya harus keluar, keluar sekalian kemanapun. Tapi kalau saya sudah memutuskan untuk diam di rumah dan menggagalkan satu acara, maka saya tidak akan menerima acara apapun lagi.

Malam kemarin, saya habiskan waktu untuk menyelesaikan slide presentasi saya tentang kebudayaan Indonesia. Yaa.. Rabu di minggu ini adalah giliran saya untuk presentasi. Saya harus bisa tampil memukau di hadapan ratusan murid dan juga guru di sekolah ini. Doakan ya!

Saturday, 17 December 2011

Exchange-Life Experience #16 and #17

Hmm.. Jumat ini saya senang sekali. Soalnya tiap Jumat, kepala sekolah saya selalu membawa kita ke suatu tempat. Minggu pertama kita mengajar di sekolah ini, kepala sekolah mengajak kita semua makan siang di sebuah tempat yang ekslusif dengan kisaran harga 400 NTD atau sekitar 120 ribu rupiah, termasuk appetizer, main dish, dessert dan juga juice. Dan minggu ini, kepala sekolah saya mengajak saya dan yang lainnya berkunjung ke elementary school lain di suatu tempat di sekitar Taeyuan. Disana, saya mencicipi kopi dan teh khas Taiwan. Kalian tau? Hampir setiap orang memiliki sejenis coffee maker. Jadi, mereka bisa menyeduh kopi dengan cara yang instant tapi tetap bisa membuat kopi langsung dari biji kopinya. Disana juga, saya mencicipi beberapa jajanan kecil khas Taiwan seperti coklat dan kacang polong. dan senangnya saya menemukan beberapa sachet permen kopiko di toples. Yaa.. orang Taiwan sangat suka kopi. Mereka akan mencari bermacam-macam jenis kopi. Percakapan siang yang menyenangkan.



Ternyata, hari ini supervisor saya ulang tahun. Kinda blessings! Saya sangat senang! Kita membuat kejutan kecil untuknya. Dan setelah kelas berakhir, saya memberinya tas batik dan tempat pensil batik. Tepat di hari ulang tahunnya =)




Jumat siang, setelah makan lunch dan shalat, saya mengikuti senam aerobik di student activity center. Sedikit melelahkan, tapi saya banyak tertinggal karena semua peragaannya menggunakan bahasa taiwan (mandarin). Setelah senam aerobik, saya melakukan sedikit rekaman untuk para panitia AIESEC di Bandung untuk info session. Saya merekam beberapa pengalaman exchange di dalam video. Lucu =p

Dan.. Untuk hari ini, Sabtu 17 Desember 2012, cukup satu kata: MENYENANGKAN!
Saya seneng banget hari ini. Hari ini saya berangkat ke Taipei Zoo dan lanjut ke Maokong Gondola. Saya seneng banget bisa liat Panda. AAAAAKKKK!!



Untuk memasuki kebun binatang disini, saya hanya perlu membayar sebanyak 30 NTD atau sekitar 10.000 rupiah. Dan saya tidak perlu mengeluarkan uang tunai karena saya sudah mempunyai easy card yang serba easy untuk digunakan kapan saja dan dimana saja =p



Ada kejadian lucu selagi di Zoo. Teman saya memaksa saya untuk tetap berjalan mengelilingi kebun binatang padahal saya sudah lelah dan pada saat itu sudah hampir gelap karena sudah hampir jam 4 dan sedikit gerimis. Lalu pergilah kita ke lingkungan yang belum kita jamahi. Karena saya lelah memakai high heels, saya barefoot. Dan ketika kita mengelilingi suatu tempat yang agak sepi dan agak lebat, saya teriak histeris dan saya menangis. Kalian tau apa yang saya temukan? saya menemukan banyak sekali ulat bulu di tanah aspal. Dan kita tidak berhenti berlari sampai ke tempat awal kita lewati. Hahaha. Lucu! Teman saya mengira saya gila mendadak =p

Setelah puas berfoto-foto dan mengelilingi kebun binatang, kita pergi ke stasiun Maokong untuk mengendarai gondola. Jaraknya tidak terlalu jauh dari Taipei Zoo. Bersebelahan dengan kebun binatang. Untuk mengendarai gondola, kita hanya perlu membayar 50 NTD atau sekitar 15.000 rupiah saja. Pada awalnya kita sangat senang mengendarai gondola. Karena gondola yang kita tumpangi adalah eyes of maokong - crystal cabin atau gondola yang memiliki kaca yang transparan di pijikannya. Tapi setelah sekitar 5 menit berjalan, kita tidak begitu merasakan apa-apa. Karena pemandangan yang kita lihat hanya pohon-pohon lebat di bawah kita. Lalu kita melalui beberapa check points dan para officers seperti menanyakan apakah kita akan turun di pemberhentian itu atau tidak. Namun, setelah kita pada akhirnya sampai di Maokong (disana seperti gunung dan keadaaanya super dingin!), kita baru menyadari bahwa gondola ini memang sengaja dibuat untuk transportasi menuju jenis gunung yang disebut Maokong ini. Yaa.. itulah mengapa perjalanan  yang (sedikit membosankan) cukup lama ini hanya normal-normal saja. Ternyata di Taiwan, gondola tidak sengaja dibuat dan dibangun untuk have fun, tapi untuk sebagai jenis alat tarnsportasi. Dan pertanyaan lain: kenapa gunungg yang biasa saja seperti Maokong ini perlu dibangun sebegitu spesialnya dengan berbagai macam gondola? Dan saya bisa simpulkan seperti ini: Mungkin Taiwan ingin semua bagian dan semua sudut di Taiwan ini dieksplor dengan baik dan rapi. Negara yang maju sekali =)



Oke. Cukup sekian pengalaman 2 hari ini. Dan yang paling saya suka dari hari ini adalah foto-foto yang kita ambil sangat bagus-bagus. Pakaian yang saya pakai hari ini pun membuat saya sangat percaya diri. Happy for today =)



Friday, 16 December 2011

Bahasa Sendiri di Negara Orang

Ada yang lucu sewaktu berada di negara orang lain. Pernah kah kalian membicarakan suatu rahasia kepada seseorang tetapi tidak ingin orang lain tahu? Atau mungkin pernah kah kalian membicarakan seseorang di belakang orang yang ingin dibicarakan? Pasti kalian akan berbisik kan? Ketika kita sedang berada di negara orang lain, kita tidak perlu melakukan hal tersebut, Teman!

Lucu memang. Ketika saya berada di suatu konferensi, saya ingin sekali meluapkan keluh-kesah saya mengenai teman sekamar saya. Akhirnya saya bertemu dengan teman saya dari Indonesia, dan saya pun bisa bercerita panjang lebar. Membicarakan teman sekamar saya di depan orangnya langsung? Mengapa tidak.. Saya membicarakan dia di depan orangnya. Saya pasang mimik wajah senang. Lucu, bukan? Dia tidak akan mengira saya sedang membicarakan dia. Atau bahkan kamu ingin membicarakan dia dengan suara sangat lantang? Tidakk masalah.. Dia tidak akan mengertia. HAHAHA..

Ironis :)

Thursday, 15 December 2011

Exchange-Life Experience #15

Hellooooooooooo!

Baru sekarang lagi nih ngetak-ngetik malem gini. Kemaren-kemaren sibuk banget tiap malem, jadi kalo ngeblog pasti pas lagi di kantor terus.

What's on today?
Hari ini aku ngajar kelas 5, level medium. Duh, tadi ngajarnya kurang klop. Mungkin pelajaran terlalu sulit buat mereka. Butuh semacam teremahan ke bahasa Taiwan. Tapi untuk hari ini, kegiatan aku cukup menyenangkan. Karena semua berjalan mulus, dan yang pasti aku bisa solat 5 waktu dengan tepat.

Belakangan ini, saya dan teman sekamar saya selalu membicarakan kebaikan yang telah dilakukan dan yang kita dapatkan di sekolah ini. Perhatian yang baik, respek, siswa yang lucu dan rajin menyapa, guru-guru yang selalu ramah, kepala sekolah yang selalu ingat kepada kita, dan supervisor yang mengayomi bak ayahanda sendiri. Jika ingat kebaikan mereka ini, rasanya haru biru menyeliputi hati dan pikiran. Saya bersyukur kepada Allah yang telah memuluskan jalan saya disini. Terima kasih ya Allah..


Exchange-Life Experience #14 - Taiwan Fancy World

Oke.. Sebelum saya bercerita, saya mau menunjukkan beberapa foto saya selama jalan-jalan bersama Yu De Elementary School. Hmm.. Tapi saya rasa, saya tidak perlu menggambarkan kesenangan yang saya rasakan pada saat itu. Pictures speak louder than words, rite? Haha..