Monday, 26 December 2011

Exchange-Life Experience #23 #24

Duh.. serasa sudah lama sekali tidak menumpahkan segala ide-ide yang banjir di pikiran saya. Hmm... Semenjak keadaan fisik yang sedang sangat labil beberapa hari yang lalu, saya tidak ada mood sama sekali untuk bercerita disini.

Ya. Postingan terakhir saya adalah catatan di hari ke-22, dan isi postingannya adalah mengenai tidak mood-nya saya pada hari itu. Kejadian yang diakibatkan oleh kenakalan anak kelas 5 level low beberapa hari yang lalu menambah level mood saya terpuruk ke jurang yang makin dalam. Akhirnya pada Kamis itu, saya putuskan untuk bergabung pergi ke night market di Shuta, Yongning, bersama salah satu teman asrama saya dan anak aiesec lainnya. Saya tidak menemukan barang yang bagus dan lucu. Saya pun tidak membeli apa-apa. Hanya jajan makanan ringan hangat seperti sekoteng seharga 50 NTD. Menurut saya, harga-harga di night market disana tetap mahal. Tidak ada murah-murahnya. Dan sayapun pulang kembali ke asrama, dengan tangan kosong dan... mood tidak berubah.

Taipei, 23 December 2011.
Jumat pun akhirnya menyapa. Hmm.. Mood belum berubah. Saya hanya online di depan laptop selama berada di kantor, sedangkan teman sekamar saya memilik banyak sekali jadwal mengajar pada saat itu karena salah seoranag guru dengan khusus meminta dia untuk mengajar di kelasnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan natal. Saya hanya pergi keliling-keliling mengambil gambar dengan kamera kesayangan. Dan pada jam2, seperti biasa, saya melakukan olahraga aerobik. Yaa.. tidak terlalu buruk. Sekedar mengisi waktu luang.

Sudah hampir 3 hari mood saya tidak berubah. Seperti orang linglung ditambah minggu itu adalah minggu dimana saya mengajar kelas level low. Mood labil ditambah tidak ada mood untuk mengajar. Situasi sulit. Hingga pada akhirnya saya tahu penyebab kenapa saya bersikap seperti ini akhir-akhir ini. Ternyata saya sedang merasakan apa yang dinamakan "winter love".


Winter Love
Setiap kegiatan exchange, sudah menjadi hal lumrah jika kita mendapatkan 'crush' kepada lawan jenis yang dekat sekali dengan kita. Kita dari berbeda negara. Kita juga hidup di negara asing. "Foreigners need to stick together" begitu juga kata teman saya. Dari situlah cinta akan muncul.

Kenapa harus disebut sebagai "winter love" ? Yaa.. Karena ini terjadi di musim winter. Dan asal kalian tahu. Biasanya cinta seperti ini tidak akan bertahan lama. Cinta ini timbul karena keadaan, dan akan hilang karena keadaan. Cinta ini akan hanya timbul di negara yang ditempati oleh para peserta exchange. Setelah mereka kembali ke negaranya masing-masing, mereka akan kembali ke kehidupan asalnya. Mungkin akan ada yang masih tetap bertahan, tapi menurut saya itu hanya kemungkinan kecil saja. Karena biasanya winter love pun terjadi bagi orang-orang yang sudah berpasangan. Maka saat mereka kembali ke negaranya, mereka akan kembali ke pasangan asalnya. dan bagi yang memang single, hal ini justru sulit. Bagaimana tidak. Hubungan yang dijalani bukan LDR (Long Distance Relationship) biasa. Ini bukan hanya berbeda daerah atau berbeda pulau, tapi berbeda negara. Tapi kembalikan lagi ke pribadi masing-masing. Tergantung yang menjalani.


Taipei, 24 December 2011
Akhirnya hari Sabtu kemarin, kedua teman saya dari Indonesia datang menghampiri saya di Shanjia. Mereka  tinggal di Taeyuan. Dengan adanya mereka, setidaknya saya bisa meluapkan unek-unek yang ada di otak saya selama beberapa hari ini. Yaa.. Tentang mood saya yang labil ini. Akhirnya saya tahu penyebabnya.

Penyebab mood buruk saya ini adalah rasa kecewa. Kecewa yang amat dalam. Yaa.. Bisa saja. Saya terlalu banyak berharap ternyata. Saya sangat mengharapkan untuk bisa memiliki winter love selama exchange ini. Ada dua orang yang sedang dekat dengan saya. Dan ternyata saya sangat mengharapkan mereka sekali. Sedangkan saya tidak bisa berbuat apa-apa. Dari sinilah saya mulai merasa kecewa.

Hmm.. Oke. Setidaknya kekecewaan saya sedikit menghilang setelah saya dan kedua teman saya, Yessy dan Aghnia mencicipi 3 potong cake berbagai rasa di sekitar Taipei. Saya tahu toko itu, karena kue-kuenya sangat murah, hanya 25 NTD, dan memang sangat Yummy. Oleh karena itu, saya mengajak mereka berdua kesana.

Hari pertama mereka di asrama saya, saya ajak keliling Taipei saja dan menghabiskan waktu di asrama dengan makan-makanan di sekitar asrama, di restoran biasa saya makan dinner, dan juga di supermarket dekat asrama. Kita bertiga harus menghemat energi untuk esok hari karena esok harinya kita berencana untuk pergi berpetualang ke Yingge untuk menyinggahi Ceramics Museum.

No comments:

Post a Comment